Kali ini kita akan membahas
beberapa hal yang mungkin bagi sebagian kalian pecinta olahraga angkat beban
sudah banyak mendengar atau mengalami hal ini, yaitu terkait cidera pada saat
olahraga. Cidera memang bisa menjadi penghambat atau momok bagi sebgaian dari
kita, karena mengharuskan kita untuk mengurangi bahkan berhenti dari aktifitas
dan olahraga yang nanti nya justru akan menyusutkan otot, mengacaukan target,
dan lain sebagai nya. Maka dari itu untuk mencegah maupun mengatasi nya akan
kita bahas selanjutnya.
Cidera dapat terjadi kepada
siapapun yang berolahraga/aktivitas fisik baik hanya untuk kebugaran atau pun
untuk kompetisi seperti atlet. Cidera ini dapat di golongkan lagi menjadi
beberapa skala atau derajat keparahan dari yang ringan, sedang, berat, hingga
sangat berat, nah yang kita bahas di sini yang kategori ringan dan sedang saja
karena kalo yang berat dan sangat berat itu sudah harus petugas medis yang
harus menangani, jangan sampai di atasi sendiri ya gaes sangat berbahaya dan
fatal pastinya kalo untuk skala berat sampai sangat berat di tangani sendiri.
Nah untuk jenis atau pembagian
jenis cidera ada 2 nih, yang pertama cidera
intrinsik (contoh : robek nya ligament, otot, bahkan patah tulang) dan yang
kedua cidera ekstrinsik (contoh :
nutrisi, pemakaian sepatu atau pun penggunaan alat yang tidak tepat). Nah
cidera juga bisa bersifat sementara bisa sembuh dan juga bisa bersifat permanen
dan susah untuk sembuh, tergantung dilihat dari keparahan ataupun jenis cidera
yang diderita, tak lupa juga penanganan yang tepat dan cepat juga dapat
mengurangi dan mempercepat penyembuhan.
Oke setelah kita tahu jenis
cidera dan kategori nya diatas, lanjut aja ya ke pembahasan selanjutnya yaitu
tentang rentan waktu proses fisiologis tubuh kita terhadap cidera itu sendiri.
Disini akan di sebutkan beberapa tahapan proses tubuh kita terhadap cidera
dilihat dari sisi dunia medis
1. Fase
radang akut (0 s.d. 72 jam). Jadi setelah kamu mengalami cidera pertama kali
maka tubuh atau bagian yang cidera itu akan terisi dengan sel darah merah dan
sel radang, yang biasanya dalam bentuk merah atau pun kebiruan di tubuh kamu
nah itu bisa jadi kamu mengalami cidera.
2. Fase
perbaikan (2 hari s.d. 6 minggu). Pada fase ini tubuh kamu akan mengeluarkan
sel yang namanya fibroblas yaitu sel yang tujuan nya buat memperbaiki jaringan
tubuh yang rusak. Maka dari itu pada fase ini sangat disarankan untuk
mengurangi aktivitas ataupun mengangkat beban yang berlebih pada bagian yang
mengalami cidera, karena dapat menghambat proses perbaikan.
3. Fase
pematangan/remodelling (4 minggu s.d. 12 bulan). Fase ini adalah fase final
atau fase teakhir dalam proses penyembuhan cidera, karena jaringan baru di
tempat cidera itu perlahan mulai tumbuh menyerupai jaringan sebelumnya.
Nah setelah kita lihat dari
beberapa fase diatas bahwa proses tubuh dalam mengembalikan jaringan yang rusak
tidak lah mudah dan memang butuh waktu yang lumayan lama, maka dari itu
otomatis kekuatan dan daya tahan otot pun akan menurun, selanjutnya akan kita
bahas pengkondisian otot yang benar agar otot yang lama tidak terlatih atau
kehilangan kekuatan nya akan kembali optimal seperti sedia kala.
1. Efek
cidera terhadap otot. Setelah cidera, maka otot akan mengalami atrofi atau
penyusutan yang sangat cepat akibat respon tubuh terhadap rasa nyeri, radang,
dan kurang nya gerak. Maka dari itu kekuatan otot dan ketahanan otot tersebut
akan otomatis menurun akibat jarang nya bagian yang cidera itu digunakan
seperti normal kembali.
2. Prinsip
pengkondisian otot. Terdapat dua prinsip dasar pengkondisian otot ini, yaitu
a). Spesific adaptasi dan b). Pemberian beban berlebih (overload).
Spesific adaptasi. Tipe kontraksi otot
dan kecepatan serta intensitas dari latihan fisik itu bisa berakibat/berdampak
pada penurunan level latihan, karena jika kamu tidak melakukan latihan fisik
dalam beberapa waktu yang lama maka akan menyebabkan otot dan sistem motorik
dalam tubuh kita akan menimbulkan rasa lelah dan kurang maksimal dalam
melakukan latihan fisik. Untuk memperbaikinya maka kamu harus memastikan atau
menentukan latihan yang tepat untuk meningkatkan kembali performa nya, misal dengan
menggunakan beban yang sangat ringan terlebih dahulu dan meningkat dengan
rentan waktu yang tepat juga.
Overload. Suatu otot dapat diberikan
beban lebih dengan cara
·
Meningkatkan kecepatan gerak
·
Meningkatkan resistensi otot
·
Meningkatkan jumlah repetisi
·
Meningkatkan frekuensi atau durasi latihan fisik
·
Memodifikasi bentuk latihan fisik
Kesimpulan dari yang tertulis
diatas adalah bagaimana kamu harus memanfaatkan waktu dan menggunakan latihan
fisik dengan benar yang bertujuan untuk meningkatkan kembali performa otot yang
lama tidak dilatih, perlahan tapi pasti asalkan dengan pola latihan dan
pengetahuan tentang cidera ini dapat membantu mengurangi resiko pemulihan yang
lebih lama.
Setelah kamu tau beberapa
informasi terkati cidera diatas, maka mari kita lanjutkan ke pembahasan
terakhir yang sangat penting dan mungkin beberapa diantara kalian masih banyak
yang salah persepsi atau salah penanganan yang justru malah menimbulkan hal-hal
yang lebih fatal padahal cidera itu ringan, tapi jika salah penanganan sedikit
pun maka bisa membuat cidera meningkat menjadi ke tingkat yang sedang bahkan
bisa juga ke tingkat yang berat. Oke mari kita lanjutkan !
Waktu penanganan utama dan paling
penting pada cidera adalah 24 jam pertama setelah kamu mengalami cidera atau
yang bisa di sebut fase radang akut. Ketika terjadi cidera, pembuluh darah akan
mengalami kerusakan juga sehingga bisa merusak jaringan yang terkena cidera
bahkan bisa menyebar ke daerah sekitar jaringan yang terkena cidera. Hal itu
justru dapat memperburuk keadaan dan menimbulkan penyakit yang lain nya, maka
dari itu segala upaya untuk mencegah hal tersebut harus dilakukan semaksimal
mungkin dan sedini mungkin. Metode yang paling sesuai adalah dengan DO P-R-I-C-E, DO NO H-A-R-M.
Lakukan !
1.
Protection,
dengan melakukan perlindungan area yang terkena cidera tersebut agar tidak
tersentuh atau terbentur yang bisa membuat parah.
2.
Rest,
istirahat sangat penting dalam penanganan cidera ini sebisa mungkin jangan
gunakan bagian tubuh yang terkena cidera, kamu bisa gunakan crutch ataupun alat
bantu lain untuk mengurangi gerakan pada area yang terkena cidera
3.
Ice,
prinsip utamanya adalah jangan melakukan kontak langsung es dengan kulit justru
itu bisa membuat cidera menjadi terlalu dingin, melainkan dengan wadah (misal ice pack berlapis karet) bisa juga
dengan cooling spray (contoh: chlore-ethyl spray) atau juga bisa kamu
alasi dengan handuk atau kain. Lakukan 15 menit setiap 1-2 jam, dan lama
kelamaan diturunkan frekuensi nya dalam kurun waktu 24 jam, tujuan nya adalah
menjegah pembuluh darah mengalami kerusakan dan menyebar ke jaringan lain yang
tidak terkena cidera
4.
Compression,
gunakan perban elastis (elastic bandage) untuk
meminimalisir pembengkakan yang lebih besar.
5.
Elevation,
untuk mengurangi tekanan hidrostatik dalam tubuh bisa dengan menggunakan sling untuk cidera bagian tubuh atas
(tangan) sedangkan untuk bagian tubuh bawah bisa menggunakan bantal atau kursi,
prinsipnya adalah meninggikan area yang cidera lebih tinggi dari jantung,
tujuan nya untuk mengurangi penumpukan cairan ke area yang cidera dan
mengurangi pembengkakan juga.
Nah itu yang boleh di lakukan,
lalu ada lagi nih singkatan selanjutnya yaitu DO NO (hindari) Heat (panas) biasanya beberapa orang
menggunakan balsem atau koyo untuk mengurangi nyeri, Alcohol (kompres dengan alkohol), Run (lari), Massage
(pijat) juga banyak dilakukan beberapa orang bahkan ada yang beranggapan kalo
cidera harus langsung di pijat agar cepat sembuh justru hal itu bisa
memperparah cidera karena pijat hanya menghilangkan nyeri sesaat saja. Sebisa
mungkin dihindari untuk 24 jam pertama pasca cidera untuk meminimalisir cidera
agar tidak bertambah parah. Nah itulah beberapa pengertian, tips, untuk
penanganan cidera agar semisal kamu atau teman kamu mengalami cidera bisa untuk
saling membantu, dan tulisan ini berdasarkan jurnal atau sumber yang terpercaya
jadi sangat aman untuk di praktekan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan
benar-benar di praktek kan dalam kehidupan sehari-hari, see u .......